Thursday 23 January 2014

Ulama Wahabi Memusuhi Beliau




“Al-Muwaththa’ berjalan” Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki



Beliau adalah Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas al - Maliki al - Hasani . Beliau lahir di Makkah pada tahun 1365 H. putra dari ulama besar yang mengajar di Masjidil Haram , Sayyid Alawi Abbas al - Maliki . Tidak di sangsikan lagi , beliau adalah keturunan Rasulullah saw dan nasab beliau bersambung dengan Sayyidina Hasan , cucu Rasulullah saw .

Kecerdasan Sayyid Mahammad Alawi sudah ketara mulai masih kecil . Sudah dapat menghafal al - Qur'an ketika masih berusia 7 tahun dan sudah menghafal kitab hadith al - Muwaththa karya Imam Malik ketika beliau berumur 15 tahun . Dan pada saat beliau berumur 25 tahun , beliau meraih gelaran doktor ilmu hadits dengan predikat mumtaz ( excellent ) di bawah bimbingan ulama besar Mesir , Prof . Dr . Muhammad Abu Zahrah . Rehlah ilmiyyah beliau cukup panjang dan luas di bawah bimbingan ulama - ulama shalihin yang amilin .

Usia ke - 26 , beliau di lantik sebagai guru besar ilmu hadits pada Universiti Ummul Qura , Makkah , Arab Saudi . Dan pada tarikh 2 Safar 1421 / 6 Mei 2000 beliau di anugerahi gelaran ustadziyyah atau professor dari Universiti al - Azhar asy - Syarif Kaherah Mesir . Dan ini semua adalah pencapaian luar biasa dan kebanggaan bagi pendudukk Kerajaan Arab Saudi , yang memang layak di capai putra ulama besar setaraf  Sayyid Alawi al - Maliki .

Pada tahun 1974 , setahun setelah ayahandanya wafat , Sayyid Muhammad Alawi membuka pesantrennya di Utaibiyyah bersama dengan adik kandungnya , Sayyid Abbas . Namun pesantren tersebut akhirnya di pindah ke kawasan yang lebih luas tapi agak jauh dari Masjidil Haram , di pinggir selatan bandar Makkah di daerah Rusyaifah , yang kemudian di beri nama jalan al - Maliki .

Sebagai ulama besar , perjalanan hidupnya juga di penuhi onak dan duri ujian hidup seperti jejak ulama - ulama soleh terdahulu . Pada tahun 80 - an terjadi perselisihan antara beliau dengan beberapa ulama Wahhabi yang di sokong oleh Kerajaan Arab Saudi . Beliau di tuduh sesat , penyebar bid'ah dan khurafat . Beliau kemudian di pulaukan hingga pernah berhijrah ke Madinah selama bulan Ramadhan .

Perselisihan tersebut semakin meruncing , namun akhirnya berjaya di cari jalan tengah dengan melakukan dialog atas cadangan atau nasihat dari Mufti Wahhabi yang kebetulan bertentangan pemikiran dan sangat membenci Sayyid Muhammad Alawi , yaitu Syaikh Abdul Aziz bin Baz . Dalam dialognya , Sayyid Muhammad Alawi beradu hujah dengan kuat saat berhadapan dengan ulama bekas Hakim Agung Arab Saudi , Syaikh Abdullah bin Mani ' .

Dalam dialog atau perdebatan dengan ulama Wahhabi yang di tayangkan TV tempatan DIMENANGI oleh Sayyid Muhammad Alawi dan beliau kian mendapat simpati . Konon , diam - diam keluarga Kerajaan Arab Saudi pun sebenarnya berpihak pada Sayyid Muhammad Alawi , namun takut jika di ketahui majoriti penganut Wahhabi .

Syaikh Abdullah bin Mani ' kemudian menerbitkan catatan dialognya dalam bentuk kitab yang di beri judul Hiwar Ma'a al - Maliki Liraddi Munkaratihi wa Dhalalatihi ( Dialog dengan al - Maliki untuk menolak kemungkaran dan kesesatannya ) , sebuah kitab yang sekarang di ' gendong ' dan di jadikan rujukan penganut Wahhabi di Indonesia untuk menghina Sayyid Muhammad Alawi al - Maliki dan pengikut - pengikutnya , terutama dari keluarga Pondok Pesantren Wahhabi , Al - Furqon , Sedayu Gresik Jatim .

Sayyid Muhammad kemudian juga menerbitkan kitab terkenalnya ’Mafahim Yajibu an Tushahhah’ ( Faham - Faham Yang Harus Di Luruskan ) . Kitab beliau ini mendapat sambutan dan pengiktirafan luar biasa dari ulama - ulama besar di seluruh pelosok penjuru dunia . Lebih dari 40 ulama besar dunia ikut memberikan kata penghantar pada kitab tersebut . Selain dari pada itu , ulama - ulama Mesir , Tunisia , Kuwait dan sebagainya telah membuat pembelaan terhadap Sayyid Muhammad baik dengan tulisan maupun lisan . Kitab popular tersebut kemudian menjadi rujukan segenap pengikut Ahlussunnah dalam mempertahankan kepelbagaian aliran di Tanah Suci Mekah .

Namun ulama Wahhabi ternyata tidak berhenti begitu saja . Setelah Sayyid Muhammad Alawi menerbitkan kitabnya , Mafahim , ulama Wahhabi lain yang pernah berkhidmat sebagai Menteri Agama Arab Saudi , Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh menulis kitab yang menghentam pemikiran Sayyid Muhammad Alawi tersebut dengan judul Hadzihi Mafahimuna ( Ini adalah Faham - Faham Kami ) . Kitab ini juga menjadi rujukan utama kumpulan Wahhabi di Indonesia . Di Pondok Pesantren Wahhabi al - Furqan Sedayu Gresik , di terbitkan buku yang tidak selayaknya di tulis dengan judul Mengenal Lebih Dekat ' Syaikh'nya Nahdhatul Ulama , sebuah buku yang mengkritik dan memburuk-burukkan keturunan Rasulallah Saw , yaitu Sayyid Muhammad Alawi al - Maliki dan sangat melukai hati warga Nahdhiyyin .

Kemudian  sebagai ulama yang ikhlas dan selalu berharap redha dari Allah , Sayyid Muhammad Alawi pun mengajak kembali berdialog untuk menyatukan persepsi dan pemahaman , namun ajakan tersebut tak disambut . Hanya selang 10 tahun kemudian , diadakan dialog Nasional ke - 2 di Makkah Mukarramah tepat pada tarikh 5-9 Dzul Qa'dah 1424 H. yang di prakarsai oleh Amir Abdullah bin Abdul Aziz Dialog tersebut di adakan untuk mencari penyelesaian tepat pasca terjadinya serangan pengeboman oleh kumpulan pengganas di Riyadh yang di sinyalir akibat dari buah menghalalkan ektrimisme takfir dari kumpulan - kumpulan yang menisbatkan dirinya Salafiyyah . Meski di anggap terlambat oleh Sayyid Muhammad Alawi , namun beliau tetap menyambut gembira ajakan di alog tersebut .

Perilaku zalim lain yang dialami Sayyid Muhammad Alawi adalah beliau pernah di keluarkan dari mengajar di Masjidil Haram oleh kelompok - kelompok Wahhabi Namun semua itu di hadapi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan . Dan setelah di keluarkan dari mengajar di Masjidil Haram tersebut , beliau mengajar di kediaman beliau di jalan Alawi , Rushaifah , Makkah 

Selain beliau adalah ulama panutan segenap muslimin ahlussunnah wal jama'ah , beliau juga aktif di bidang dakwah yang di gelar Rabithah Alam al - Islami ( Liga Dunia Islam ) dan Muktamar Alam Islami ( Pertubuhan Persidangan Islam atau OIC ) . Beliau juga termasuk salah satu ulama Islam yang aktif dan produktif dalam hal menulis kitab dalam pelbagai tema , baik yang bermuatan dakwah , hadis , nasihat , sirah Nabawiyyah dan lain - lain . Berikut adalah senarai kitab - kitab yang di tulis oleh beliau :

1 . Al - Dzakhâir al - Muhammadiyyah 
2 . Al - Mukhtar min Kalam al - Akhyar 
3 . Fadl al - Muwaththa ' wa ' inayah al - Ummah al - Islamiyyah bih 
4 . Al - Insan al - Kamil 
5 . Al - Manhal al - Lathif fi Mushthalah al - Hadits 
6 . Al - Qawaid al - Asasiyyah fi Mushthalah al - Hadits 7 . Al - Qawaid al - Asasiyyah fi Ulum al - Quran 
8 . Al - Hajj 
9 . Al - Muslimun Baina al - Waqi ' wa al - Tajribah 
10 . Al - Musytasyriqun Baina al - Inshaf wa al - ' ashabiyyah 
11 . Wahuwa fi al Ufuq al - A'la 
12 . Al - Anwar al - Bahiyyah 
13 . Nidham al - Usrah 
14 . Labaik Allahumma Labaik 
15 . Haula Khashaish al - Qur'an 
16 . Zubdah al - Itqan fi Ulum al - Qur'an 
17 . Qul Hadzihi Sabili 
18 . Fi Sabili al - Hadyi wa Rasyad 
19 . Fi Rihabi Bait al - Haram 
20 . Kasyf al - Ghummah 
21 . Al - Qudwah al - Hasanah 
22 . Mafhum at - Thathawwur wa at - Tajdid fi as - Syari'ah al - Islamiyyah 
23 . Haula al - Ihtifal bi al - Maulid an - Nabawi 
24 . Al - Ziarah an - Nabawiyyah 
25 . Khashaish al - Ummah al - Muhammadiyyah 
26 . At - Tahdzir min al - Mujazafah bi at - Takfir 
27 . Adzkar Nabawiyyah wa Ad'iyyah Salafiyyah . 
28 . Al - Hushun al - Mani'ah 
29 . Dzakariyyat wa Munasabat 
30 . Ad - Da'wah al - Ishlahiyyah 
31 . Tarikh al - Hawadith wa al - Ahwal an - Nabawiyyah 
32 . Mukhtashar Sirah ar - Rasul 
33 . Syari'ah Allah al - Khalidah 
34 . Syarah Mandlumah al - Waraqat fi Ushul al - Fiqh 35 . Fath al - Qarib al - Mujib ' ala Tahdzib at - Targhib wa at - Tarhib 
36 . Ma La ' Ainun Ra'at 
37 . Anwar al - Masalik 
38 . Waqi'iyyat at - Tarbiyah al - Islamiyyah 
39 . Saraf al - Ummah al - Muhammadiyyah 
40 . Al - Muwaththa ' bi Riwayat Ibn al - Qasim 
41 . Mafahim Yajib an Tushahhah 
42 . At - Thali ' as - Sa'id 
43 . Huwa Allah 44 . Abwab al - Faraj 
45 . Manhaj as - Salaf fi Fahm an - Nushush 
46 . Al - Ghuluw ( makalah pada debat Nasional ke - 2 di Makkah Mukarramah )

Banyak orang yang menyebut Sayyid Muhammad Alawi sebagai al - allamah ( seorang yang sangat mengetahui ilmu agama ) atau ulama besar . Bahkan , Syaikh Muhammad Sulaiman Faraj , seorang ulama Makkah , menyebutnya al - arif billah ( wali ) . Beliau juga sering di sebut dengan gelaran ' Al - Muwaththa ' berjalan ' kerana beliau hafal kitab al - Muwaththa ' Imam Malik sejak umur 15 tahun .

Akhlak beliau juga patut di tiru oleh segenap muslimin . Di tengah derasnya cacian , hinaan , pengkafiran , hujatan dan pensesatan dari ulama Wahhabi dan pengikutnya , beliau dengan tetap sabar dan tegar menerimanya , bahkan tak satupun kata beliau menghina balik terhadap musuh - musuhnya yang amat kejam dan tidak bertata krama Islam sama sekali , baik melalui lisan atau tulisan . Lihatlah kitab Mafahim Yajibu an Tushahah yang dengan hati ikhlas dan mengharap redha dari Allah , beliau dengan santun dan tak satupun menyenaraikan tulisan yang berbau menghina seseorang . Bahkan dalam mukaddimahnya , beliau menulis " Kami berlindung kepada Allah dari apabila kami termasuk dari orang - orang yang belajar ilmu kerana tujuan beredebat dengan sombong atau mujadalah , sebagaimana sabda Rasulullah Saw . " Barang siapa mencari ilmu yang ilmunya akan di gunakan untuk berhujah orang - orang bodoh dengan sombong atau menyombongi ulama atau supaya orang - orang datang berduyun - duyun kepadanya , nescaya Allah akan memasukkan dia ke neraka " ( HR. at - Tirmidzi dan lain - lain ) . dan kitabku ini sama dengan kitab - kitab lain yang menerima untuk di perbaiki dan di murajaah kembali . dan aku - dengan anugerah dari Allah - mengakui hal itu di setiap karya - karyaku yang sudah aku tulis . dan aku juga menulis di setiap akhir tulisan kitabku 
( sungguh aku memohon taufiq dan kebenaran dari Allah dalam setiap yang aku tulis . Apabila isinya benar , maka itu semata - mata dari Allah , dan jika salah , maka itu dari aku peribadi dan ijtihadku . dan aku berharap dari setiap orang yang melihat tulisanku untuk memberikan petunjuk ( irsyad ) dan menunjukkan kesalahan - kesalahku ) " Sungguh sebuah sikap tawadhu ' , insaf dan penuh keikhlasan yang di tunjukkan ulama besar panutan Islam . Sayyid Muhammad Alawi al - Maliki . Semoga Allah meredhainya ...

Beliau wafat tepat pada hari Jumaat yang barakah , tarikh 15 Ramadhan 1425 H. dan di makamkan di Jannataul Ma'la dekat dengan makam Sayyidah Khadijah al - Kubra , isteri Rasulullah SAW .

Dan alhamdulillah , sebelum beliau wafat , Allah telah memperlihatkan kejayaan dakwah dan tarbiyah beliau dengan lunturnya sedikit demi sedikit faham melampau Wahhabi dan beliau mendapat pengiktirafan yang selayaknya dari Kerajaan Saudi .
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...