Wednesday, 2 October 2013

Ulama Ahlul Bait Yang Pernah Bersama Jemaah Tabligh



Sidang pembaca yang dirahmati Allah

Segala pujian bagi Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan hidayah Islam dan Iman kepada hamba-hamba-Nya yang Ia pilih. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan mulia, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya, ridhwanullahi ‘alaihim.
Perjalanan Revolusi Suriah selama 2 tahun memunculkan nama-nama bintang ‘lapangan’ yang lantang menyuarakan dukungan terhadap revolusi rakyat Suriah. Yang sering kita dengar adalah Syaikh Adnan Al-Ar’ur. Beliau bahkan mengawasi sepak terjak pejuang Suriah, Free Syrian Army.
Namun di samping itu, ada nama lain yang muncul sebagai pendukung revolusi Suriah. Hal ini bukan sebagai pembeda antara satu dengan yang lain. Namun ada sesuatu yang unik dari sosok ini. Dia pun ikut dalam medan pertempuran setelah memperingatkan Milisi Syiah Hizbullah Lebanon agar tidak mendukung Bashar Assad dalam membantai rakyat Suriah.


Beliau adalah Syaikh Ahmad Muhammad Hilal Al-Asir Al-Husaini, Ulama Sunni Lebanon yang dimusuhi oleh milisi Syiah Hizbullah, Milisi Syiah Harokah Amal, pasukan 14 Maret dan oknum Tentara Lebanon.
Syaikh Ahmad Al-Asir lahir di daerah ‘ainul halwa, Shaida, Lebanon Selatan, pada tanggal 21 Rajab 1388 H bertepatan 13 Oktober 1968 M. ayah beliau adalah Muhammad Hilal, seniman dan mantan penyanyi dan ibu beliau adalah seorang penganut Syiah dari kota Shur. Syaikh Ahmad Al-Asir memilik dua istri dan tiga orang anak : Muhammad, Abdurrahman dan Umar.
Di hidup di dalam rumah yang bersuasana seni karena pengaruh pekerjaan ayah beliau seorang penyanyi. Syaikh Al-Asir tumbuh di daerah Harrah, Shiada, yang memiliki populasi penduduk mayoritas Syiah yang jauh dari religious.
......Beliau lebih menyelami kehidupan reliigius setelah invasi zionis Israel ke Lebanon pada tahun 1982 M. Pada tahun 1985 M sampai 1988, beliau bergabung dalam barisan Jamaah Islamiyyah berperang melawan pendudukan Zinois ‘alaihim la’ainulla tabarok wa Ta’ala.....
Ulama Sunni dari Ahlul Bait Melawan Israel
Beliau adalah seorang Da’i Lebanon Sunni dan imam Masjid Bilal bin Rabah. Beliau dianggap sebagai ulama Sunni rujukan di Shaida. Syaikh Al-Asir memulai perjalanan ilmunya pertama kali di sekolah-sekolah Shaida.
......beliau dari keturunan ahlul bait Rasulullah, dari Imam Husain bin Ali radahiyallahu ‘anhu. Makanya beliau memiliki gelar Al-Husaini di belakang nama  Al-Asir. Dan beliau mendapatkan kebasahan nasab beliau dari otoritas dan tambahan Al-Husaini di belakang namanya pada tanggal 11 Juli 2006......
Kemudian beliau melanjutkan studi di Universitas Islam Beirut yang berafiliasi ke Darul Fatwa. Syaikh Ahmad mengambil jurusan syari’at dan mendapatkan ijazah. Beliau juga mengambil diploma dalam bidang Al-Fiqhul Muqorin.
Yang lebih menarik lagi, beliau dari keturunan ahlul bait Rasulullah, dari Imam Husain bin Ali radahiyallahu ‘anhu. Makanya beliau memiliki gelar Al-Husaini di belakang nama  Al-Asir. Dan beliau mendapatkan keabsahan nasab beliau dari otority dan tambahan Al-Husaini di belakang namanya pada tanggal 11 Julai 2006.

Abang beliau adalah Syaikh Yusuf bin Abdul Qadir bin Muhammad Al-Husaini (1232 H-1307 H/1819 M-1889 M), ulama besar terkenal di Lebanon pada zamannya. Adapun julukan Al-Asir sebabnya adalah salah seorang dari kakek beliau pada era pendudukan Perancis, ditahan oleh pihak Perancis di Malata. Ketika ia kembali ke Shaida, maka warga mengenalnya dengan sebutan Al-Asir.
Beliau lebih menyelami kehidupan reliigius setelah invasi zionis Israel ke Lebanon pada tahun 1982 M. Pada tahun 1985 M sampai 1988, beliau bergabung dalam barisan Jamaah Islamiyyah berperang melawan pendudukan Zinois‘alaihim la’ainulla tabarok wa Ta’ala.

Pengalaman Bersama Jama’ah Tabligh

Ketika kita menyebut Jama’ah Tabligh (JT), maka yang terbayang di benak kita adalah sekelompok muslimin yang berjalan di muka bumi Allah Azza wa Jalla mengajak muslim lainnya untuk dekat dengan masjid. Mereka juga mengajak muslim untuk ikut dalam rombongan dakwah mereka.
Syaikh Ahmad Al-Asir pernah ikut dalam kafilah mereka. Pada tahun 1989 M, beliau mulai berkecimpung dalam kafilah JT. Syaikh Ahmad pun melakukan beberapa kali perjalanan dakwah ke luar Lebanon. Beliau sempat mendengarkan bayan-bayan dari Masyayekh dan Ulama JT di Pakistan dan India.
Ia pun mengunjungi masjid-masjid sunni di desa-desa dan kota-kota, mengajak muslimin menghidupkan amalan-amalan masjid seperti halaqoh, khidmah dan syuro. Syaikh Ahmad Al-Asir temasuk dari pendiri Jama’ah Tabligh di Shaida dan Selatan Lebanon.
.....Masjid Bilal bin Rabah didirikan untuk meluruskan persepsi orang tentang masjid dalam Islam. Di mana fungsi masjid tidak sebatas sholat dan khutbah Jumat.  Syaikh pun memberikan kuliah setiap hari antara Maghrib dan Isya yang dihadiri oleh ratusan muslimin dan muslimat.....
Mendirikan dan Memakmurkan Masjid Bilal bin Rabah

Perjalanan panjang bersama JT tidak lah kemudian membuat beliau terus menerus berada dalam kafilah tersebut. Disebabkan ada beberapa masalah yang berbeza, beliau dan bersama pengikutnya pun mendirikan masjid Bilal bin Rabah di Abra, timur Shaida, pada tanggal 1 Ramadhan 1418 H bertepatan dengan 30 Desember 1997 M.
Masjid Bilal bin Rabah didirikan untuk meluruskan persepsi orang tentang masjid dalam Islam. Di mana fungsi masjid tidak sebatas sholat dan khutbah Jumat.  Syaikh pun memberikan kuliah setiap hari antara Maghrib dan Isyak yang dihadiri oleh ratusan muslimin dan muslimat.
Selain itu, Masjid Bilal juga mengadakn Syura untuk membahas problem yang berkaitan dengan pelayan (Khidmat) terhadap jamaah sholat dan agenda setiap hari dalam sepekan.
Beliau pun ada jadwal khusus untuk pengajian muslimah setiap hari Khamis sebelum shalat zuhur. Sedangkan waktu untuk mudzakaroh dalam urusan dakwah dan da’i setiap Rabu selepas shalat Isya.
Beliau menegaskan, Masjib Bilal bin Rabah tidak berafiliasi kepada jama’ah mana pun dan tidak membawa panji khusus. Masjid Bilal terbuka untuk setiap muslim dan jama’ah yang ikhlas tulus berkhidmat untuk Islam dan msulimin. Dan Syaikh Al-Asir menyerukan agar setiap jama’ah hanya membawa panji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dukung Muslim Suriah, Dari Jihad di Al-Qusayr Hingga Pindah Ke Lebanon Lawan Oknum Syiah Pendukung Bashar

Beliau adalah sosok Ulama Sunni yang membela revolusi rakyat Suriah semenjak 2011. Semenjak tahun itu pula beliau sering tampil di media dalam rangka memberikan dukungan kepada rakyat Suriah.
Bahkan harian Sidonia News meletakkan beliau sebagai figure pada tahun 2011. Dan saat itu pula semakin terlihat jelas penentangannya terhadap Hasan Narullah, yang membantu Rezim Syiah Nushairiyyah Suriah membantai rakyat Suriah.
.......Syaikh Ahmad Al-Asir dalam sebuah konfernsi pers menegaskan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan sekte Syiah. Dan itu dibuktikan bahwa ibu beliau sendiri adalah Syiah. Namun masalahnya adalah dengan proyek Iran yang ingin mendominasi Arab yang di Lebanon direpresentasikan oleh Hizbullah yang membantai Ahlussunnah di Lebanon dan Suriah.......
Apalagi setelah Hasan Narulullah mengirim pasukannya ke Suriah, beliau semakin gencar memperingatkan Nasrullah.



Setelah sikapnya mendukung revolusi rakyat Suriah, beliau dan pendukungnya terus mendapat tekanan. Belau dan pendukunganya pun menggelar aksi pada tahun 2012 yang membuat kota Shaida lumpuh (saking banyaknya orang yang ikut) beberpa minggu dalam rangka memprotes sikap Syiah Hizbullah yang terus menerus membantai muslim di Suriah.
Syaikh Ahmad Al-Asir dalam sebuah konfernsi pers menegaskan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan sekte Syiah. Dan itu dibuktikan bahwa ibu beliau sendiri adalah Syiah. Namun masalahnya adalah dengan proyek Iran yang ingin mendominasi Arab yang di Lebanon direpresentasikan oleh Hizbullah yang membantai Ahlussunnah di Lebanon dan Suriah.

Sampai-sampai, karena belau tidak tahan dengan ulah Hizbullah, beliau melaknat Hasan Nasrullah, Marja Syiah dan Iran (Kemarahan Syaikh Ahmad Al-Asir atas kezaliman yang menimpa rakyat Suriah & Syaikh Ahmad Al-Asir melaknat Hasan Nasrullah, Iran dan ulamanya yang andil dalam pembantaian Ahlussunnah)
Tahun 2013 adalah tahun di mana beliau membuktikan kepeduliannya terhadap muslimin di Suriah. Beliau pun berangkat ke Al-Qusayr, di mana Milisi Hizbullah memfokuskan personilnya ke kota tersebut (Syaikh Ahmad Al-Asir ikut dalam front di Al-Qusayr melawan Hizbusysyaithan dan pasukan rezim Suriah).
Setelah kembali dari Al-Qusayr, beliau menceritakan kondisi peperangan dan muslimin di sana (Syaikh Ahmad Al-Asir bercerita tentang kondisi Al-Qusayr). Namun, di Lebanon beliau dan pendukungnya masih mendapatkan tekanan. Karena beliau membela rakyat Suriah, beliau harus mendaptkan tekanan dari tangan Iran di Lebanon, Hizbusysyaithan.

Tidak tanggung-tanggung, Hizbusysyaithan ini pun berkonspirasi dengan Tentara Lebanon (terutama dalam oknum pemerintah yang memusuhi beliau adalah Nabih Birrih, ketua DPR Lebanon) menyerang Masjid Bilal bin Rabah. Sampai sekarang, lebih dari 20 orang pendukung Syaikh Al-Asir gugur mempertahankan kehormatan Masjid Bilal bin Rabah.
Namun ternyata Syaikh Ahmad Al-Asir tidak sendiri. Selain pendukung beliau, ulama-ulama Ahlussunnah Lebanon dan Mesir pun mengumumkan dukungan mereka untuk Syaikh Ahmad Al-Asir.

Semoga Allah melindungi Syaikh Ahmad Al-Asir dan juga wali-wali-Nya.

Oleh Abu Asybal Usamah

Komen kami:

Seorang lagi ulama ahlul baits yang mempunyai pengalaman dengan jemaah tabligh dan tidak bersetuju dalam beberapa hal yang menjadi pegangan jemaah tabligh.

1 comment:

  1. Sufyan bin Uyainah salah seorang Ulama salaf berkata : Jika di akhir zaman nanti kalian mendapati perselisihan di antara umat, maka wajib bagi kalian memegang fatwa Ulama Ahluts Tsughur.

    Apa yang dimaksud dengan Ahluts Tsughur?

    Ahluts Tsughur adalah Ahlul Jihad, para ulama yang berada di front-front jihad…
    Atsar ini berasal dari para Tabiin , ketika Sufyan ibnu `Uyainah berkata kepada Ibnul Mubarak:

    Kalau engkau melihat manusia telah berselisih hendaklah engkau bersama mujahidin dan ahluts tsughur karena sesungguhnya Allah telah berfirman: ” Benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka (jalan-jalan mereka).” (Tafsir Al-Jami li Ahkamil Quran, 13/365)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...