Sidang pembaca yang dirahmati Allah
Beberapa minggu ini ruang komen kami telah di penuhi oleh hujjah-hujjah dari karkun Abu zakaria dalam usaha beliau untuk membela jemaah tabligh berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat dalam blog ini.Seperti biasa modus operandi orang tabligh apabila berdebat@muzakarah yang dapat kami kesan sejak awal lagi ialah mereka tidak akan menjawab isu-isu yang bersifat pokok persoalan sebaliknya akan bersilat lidah dan berputar-putar pada isu ranting@furuk sahaj.
Buktinya kita boleh lihat di http://wirapendang.blogspot.com/2013/06/pencerahan-adab-tidur-usaha-dakwah-dan.html
Link di atas hanyalah satu bab dari 12 bab yang telah didedahkan oleh bekas karkun tabligh di link http://jamaluddinab.blogspot.com/2011/02/peringatan-sebelum-membaca-artikel_07.html
Ada 11 bab lagi yang belum dijawab.Sekiranya karkun abu zakaria benar-benar ikhlas mencari kebenaran silalah menjawab 11 bab tersebut secara ilmiah dan berfakta.Janganlah anda menjadi seperti karkun dari Indonesia yang bernama Haitan Rachman seperti dalam petikan debat seperti di bawah yang kami ambil dari sebuah blog .Walaupun ia dikendalikan oleh golongan Salafi Wahabi tetapi yang ingin kami tunjukkan ialah sikap orang tabligh yang sangat buruk itu.
DIALOG SALAFI DAN TABLIGHY DENGAN ADAB DAN HUJAH
Para saudara dan kawan semua di forumini, sebagaimana judul forum adalah debat antara salafi dan tabligy...maka dengan kerendahan hati saya ingin menjadikan dialog ini bermanfaat...baik untuk saya dan semua. Maka untuk itu saya ingin menjadi moderator dialog atau diskusi antara saudaraku Abu Nail A dan sorang kawanku Haitan Rachman yang cukup lama ...saya kenal dalam dunia maya ini. Masing masing silahkan mengemukakan pendapatnya masing masing terhadap soal-soal yang saya akan kemukakan dibawah ini :
1, APAKAH MAKNA AHLU SUNNAH WAL JAMAAH? APAKAH PAHAM DAN AMALAN PENDIRINYA MENGIKUT AJARAN AHLU SUNNAH WAL JAMAH?
2, APAKAH AJARAN DAN PAHAM YANG DI DAKWAHKAN OLEH JAMAAH TABLIGH? BAGAIMANA MEMBUKTIKANNYA?
3, BAGAIMANA MEMBUKTIKAN BAHWA JAMAAH TABLIGH ADALAH TERMASUK GOLONGAN YANG SELAMAT DAN MASUK SYURGA, ATAU SEBALIKNYA?
Untuk mengawali dialog ini saya persilahkan kawanku Haitan Rachman untuk memberikan komen terhadap 3 soal diatas secara singkat dan padat...silahkanSee More
Saidan Effendi untuk saudara dan kawanku selain dari abu nail dan pak haitan saya harap jangan memberikan komen apa apa di status ini....maaf saya akan hapus jika ada. sehingga pada waktunya nanti saya akan persilahkan untuk memberikan komen
Haitan Rachman Apa untungnya, bagi anda, sdr. Saidan Effendi, kalau saya jawab itu?
Dan kenapa anda hanya bertanya dalam perkara-perkara yang berkaitan dengan (kerja da'wah tabligh (baca: orang menyebutnya JT)? Apakah karena anda beranggapan bahwa anda dan kalangan anda, 'salafi;, seperti Sdr. Abu Nail A sebagai yang dipastikan dan dijanjikan MASUK Surga?
Jawab dahulu pertanyaan saya, karena anda tidak menjadi hakim di antara kita. KALAU ada HAKIM/BADAN yang kuat di Indonesia, mungkin banyak penjara akan dihuni oleh kalangan 'salafi'. ha, ha, ha....
Saidan Effendi silahkan wahai pak Haitan Rachman..
Haitan Rachman Sdr. Saidan Effendi,
SEHARUSNYA saya yang perlu banyak bertanya kepada anda, dan kalangan anda, 'salafi', BUKAN malahan anda jadi banyak bertanya perihal kerja da'wah tabligh.
Memangnya 'salafi' ini tidak ada kekurangan dan kelemahannya, sayangnya saya bukan tipe orang yang menyerang seperti kalangan 'salafi', TETAPI ketika memang diperlukan, maka saya berikan peluru-peluru saya, DAN sampai sekarang tidak ada yang bisa menjawabnya.
MUNGKIN kuatir akhirnya banyak orang mengikuti kerja da'wah tabligh. Apakah anda dan kalangan salafi itu mau ikut kerja da'wah tabligh itu? Itu menjadi urusan anda sendiri, YANG KAMI PIKIRKAN adalah 97%, sedangkan kalangan anda SANGAT SEDIKIT sekali.
Saidan Effendi SAYA BUKAN HAKIM PAK Haitan Rachman....justru saya ingin tahu banyak dari anda ........silahkan akhi untuk memberikan komen untuk 3 soal diatas
Saidan Effendi setelah anda memberikan komen anda bisa juga bertanya,....silahkan
Haitan Rachman Anda ini sudah saya berikan koreksi dengan pertanyaan anda itu, malahan anda tidak memahaminya tulisan saya itu. Bagaimana saya bisa melanjutkannya?
Haitan Rachman Sdr. Saidan Effendi,
Anta ini sudah membenarkan kalimat saya dalam perbicaraan melalui chatting facebook, artinya anta ini harus perlu berhati-hati ketika menyampaikan dalam susunan pertanyaan.
Oleh karena itu, saya kritisasi dahulu perihal pertanyaan-pertanyaan itu. Di dalam ilmu modern, sudah biasa hal itu dilakukan. Artinya harus dikritisasi dahulu pertanyaan-pertanyaan itu, karena boleh jadi pertanyaan itu adalah salah menyampaikannya.
ha, ha, ha, .. apakah mau dilanjut atau tidak? Saya tidak akan menjawaba, sebelum beberapa bagiannya antum memberikan koreksi terhadap pertanyaannya. KALAU saya yang memperbaiki, maka tentunya saya yang akan menjadi moderator, .... ha, ha, ha ...
Saidan Effendi Haitan Rachman,...tidak ada yang bisa memastikan bahwa dia akan masuk surga....tetapi kita disuruh Allah untuk menepati dan mencocokan diri kepada amalan ahli surga dengan pronsip berpegang kepada qur an dan hadis mengikut paham para sahabat nabi saw, lihat nisa ayat 115. dan saya disini bukan sebagai hakim....tetapi sebagai moderator saja.....anda bisa memebrikan komen dan juga beranya nantinya..silahkan pak haitan
Saidan Effendi Pak Haitan Rachman dalam diskusi kita ini ada 3 pembahasan, anda bisa jawab semua atau jawab yang menurut anda benar soalnya,...kalau menrut anda soal itus salah maka anda bisa tinggalkannya......silahkan
Saidan Effendi setelah anda memberikan komen, saya akan minta pak Abu Nail A untuk memberikan pandangannya....
Haitan Rachman Pertanyaan no. 3 dari antum merupakan PERTANYAAN YANG SALAH BESAR, dan tidak perlu ditanyakan lagi.
Saidan Effendi Pak Haitan Rachman, jika soal no 3 salah menurut anda, itu saya terima....silahkan memberikan penjelasan untuk nomor 1 dan 2
Haitan Rachman Saya ingin bermula dari no. 3, karena ini saya anggap krusial dalam pandangan sebagai ahlu sunnah wal jama'ah.
Saidan Effendi silahkan pak Haitan Rachman.....
Haitan Rachman Siapa yang mau mengomentari terhadap kesimpulan saya bahwa pertanyaan no. 3 itu SALAH BESAR, dan cukup krusial dari pandangan ahlu sunnah wal jama'ah? Silahkan siapa yang berani mengomentari ?
Haitan Rachman Pak moderator, tidak perlu memberikan komentar .... ok, .... Kalau pak moderator memberikan komentar, kacau dah diskusi kita .... ha, ha, ha..
Saidan Effendi Pak Haitan Rachman, saya ulangi lagi bahwa kalau soal no 3 itu salah menrut anda..ya sudah, lupakan saja selanjutnya anda bisa memberikan komen untuk soal yang lain.......silahkan
Saidan Effendi untuk komen para ikhwan yang lain ada waktunya insya Allah
Saidan Effendi bukan sekarang
Saidan Effendi ssilahkan pak Haitan Rachman
Haitan Rachman Jawaban soal no. 2
Ajaran yang disampaikan dalam kerja da'wah tabligh adalah ajaran Al-Islam, yang mempunyai landasan al-quran dan as-sunnah.
- Silaturahmi itu ajaran Islam.
- Da'wah itu ajaran Islam.
- Sholat berjama'ah itu ajaran Islam.
- Dzikir pagi dan petang itu adalah ajaran Islam
- Berjama'ah dalam perjalanan itu ajaran Islam
- Mendahulukan ijtima'iyyah itu ajaran Islam
- Musyawarah yang biasa dilakukan itu ajaran Islam
- Musyawarah itu harus ada pimpinan musyawaraha itu ajaran Islam
- berdoa ketika masuk masjid itu ajaran Islam
- dsb-dsb.
Begitu banyak ajaran Islam yang DIAKTUALKAN DALAM BENTUK WUJUD, bukan dalam BENTUK GAMBARAN. Dan untuk LEBIH MEMAHAMInya tentunya anda semua TERJUN DALAM KERJA DA"WAH ini dan Jangan lupa untuk MENIMBA ILMU Al-ISLAM secara baik juga.
Saidan Effendi Untuk soal nomor satu?
Saidan Effendi saya anggap itu saja komen dari pak Haitan Rachman, dan utnuk selanjutnya saya para ikhwam jangan dulu komen....saya ingin mempersilahkan pak Abu Nail A untuk menanggapi 3 soal yang kami ajukan, kalau menurut pak hairan soal no 3 adalah salah besar, dan bagaimana menurut pak Abu Nail .Pak abu bisa memberikan komen untuk ketiga soal atau soal apa saja menurut pak abu patut tanggapi, walaupun mengikut moderator saya berharap pak abu bisa memberikan komen untuk ketiga soal itu. silahkan pak Abu Nail A
Abu Nail A BISMILLAH...Ana sangat senang dialog dgn hikmah karna islam adalah agama yg ber adab, baiklah karna ana diminta pak saidan maka ana akan mencoba memberi kejelasan dgn menukil kalam ulama :Makna Ahlussunnah Wal Jama'ah
Dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa umat Islam terpecah menjadi 73 kelompok dan hanya satu kelompok yang dipastikan selamat dan jaya di dunia dan akhirat. Para ulama kita sepakat bahwa satu kelompok yang dijamin selamat tersebut adalah kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah. Namun seiring waktu, hakikat Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi semakin pudar dan asing, bahkan bertolak belakang dengan paham keumuman.
AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH ialah: Mereka yang menempuh seperti apa yang pernah ditempuh oleh Rasulullah ‘Alaihi Asholatu wa Sallam dan para Shahabatnya Radhiyallahu Ajma’in. Disebut Ahlus Sunnah, karena kuatnya (mereka) berpegang dan berittiba’ (mengikuti) Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya Radhiyallahu Ajma’in.
As-Sunnah menurut bahasa adalah jalan/cara, apakah jalan itu baik atau buruk [Lisanul ‘Arab: VI/399]
Sedangkan menurut ulama ‘aqidah, as-Sunnah adalah petun-juk yang telah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya, baik tentang ilmu, i’tiqad (keyakinan), perkataan maupun perbuatan. Dan ini adalah as-Sunnah yang wajib diikuti, orang yang mengiku-tinya akan dipuji dan orang-orang yang menyalahinya akan dicela. [Buhuuts fii ‘Aqidah Ahlis Sunnah, hal. 16]
Pengertian as-Sunnah menurut Ibnu Rajab al-Hanbaly Rahimahullah (wafat 795 H): “As-Sunnah ialah jalan yang ditempuh, mencakup di dalamnya berpegang teguh kepada apa yang dilaksanakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khalifahnya yang terpimpin dan lurus berupa i’tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan. Itulah as-Sunnah yang sempurna. Oleh karena itu generasi Salaf terdahulu tidak menamakan as-Sunnah kecuali kepada apa saja yang mencakup ketiga aspek tersebut. Hal ini diriwayatkan dari Imam Hasan al-Bashry (wafat th. 110 H), Imam al-Auza’iy (wafat th. 157 H) dan Imam Fudhail bin ‘Iyadh (wafat th. 187 H).” [Jaami’ul ‘Uluum wal Hikaam (hal. 495) oleh Ibnu Rajab]
Disebut al-Jama’ah, karena mereka bersatu di atas kebenaran, tidak mau berpecah belah dalam urusan agama, berkumpul di bawah kepemimpinan para Imam (yang berpegang kepada) al-haq/kebenaran, tidak mau keluar dari jama’ah mereka dan mengikuti apa yang telah menjadi kesepakatan Salaful Ummah. [Mujmal Ushul Ahlis Sunnah wal Jama’ah fil ‘Aqiidah]
Jama’ah menurut ulama ‘aqidah adalah generasi pertama dari umat ini, yaitu kalangan Shahabat, Tabi’in serta orang-orang yang mengikuti dalam kebaikan hingga hari kiamat, karena berkumpul di atas kebenaran.[Syarah Khalil Hirras, hal. 61.]
Kata Imam Abu Syammah as-Syafi’i Rahimahullah (wafat th. 665 H): “Perintah untuk berpegang kepada jama’ah, maksudnya ialah ber-pegang kepada kebenaran dan mengikutinya. Meskipun yang melaksanakan Sunnah itu sedikit dan yang menyalahinya banyak. Karena kebenaran itu apa yang dilaksanakan oleh jama’ah yang pertama, yaitu yang dilaksanakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya tanpa melihat kepada orang-orang yang menyimpang (melakukan kebathilan) sesudah mereka.”
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu:
“Artinya : Al-Jama’ah adalah yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian.” [Syarah Ushuulil I’tiqaad karya al-Laalika-iy no. 160.]
Jadi, Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah orang yang mem-punyai sifat dan karakter mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi perkara-perkara yang baru dan bid’ah dalam agama..,
Abu Nail A untuk yg NO 2 :2, APAKAH AJARAN DAN PAHAM YANG DI DAKWAHKAN OLEH JAMAAH TABLIGH? BAGAIMANA MEMBUKTIKANNYA? ana menyimpulkan dr apa yg ana pernah teliti pribadi dan membaca peringatan ULAMA TENTANG RUSAKNYA faham JT... MAKA TERSIMPULKAN JT TDK MENGAJARKAN KESYIRIKAN TETAPI JT TIDAK MELARANG KESYIRIKAN....maaf agak kasar ana bisa membuktikan 1 contoh sebenarnya masih banyak contoh kesyirikan yg didiamkan JT...COBA TANYA DGN Haitan Rachman ATAU SURO JT YG LAIN APA HUKUM TAWASUL DGN MEMINTA KEPADA DZAT/ROH NABI ATAU WALI.........APAKAH JT BERANI BILANG SYIRIK...? KLU BILANG SUNNAH TOLONG HUJJAHNYA....
Saidan Effendi Saya harap untuk para ikhwan cukup menyemak dulu dan jangan ada yang memberikan komen. baik, terimakasih kepada pak Haitan Rachmandan pak Abu Nail A yang telah menyampaikan pandangannya, walaupun saya lihat mereka tidak menjawab semua soal yang dikemukakan, tetapi apa yang mereka sampaikan cukup menjadi awal topik hangat untuk pembahasan selanjutnya. Pak haitan telah menjelaskan bahwa di jt terdapat amalan amalan sunnah yang mencerminkan ahlu sunnah wal jamaah, sedangkan pak abu telah menjelaskan sangat jelas apa yang dimaksud ahlu sunnah wal jamaah. Pak abu telah menyampaikan dimana ahlu sunnah wal jamaah adalah orang yang mempunyai sifat dan karekter mengikuti sunnah nabi saw dan menjauhi bid'ah, masalah yang ingin kita sampaikan kepada pak Haitan adalah : Bagaimana membuktikan bahwa syaikh Mohd Ilyas sebagai pendiri atau yang mengasaskan gerakan dakwah adalah berpaham ahlu sunnah wal jamaah dalam akidah dan ibadah dan tidak mengamalkan bid'ah? silahkan pak haitan?
Haitan Rachman sdr. moderator, Saidan Effendi,
(a) saya berikan jawaban DIAWALI dengan jawaban no. 2, SEHARUSNYA kita bahas no. 2 sampai tuntas. saya ingin mengetahui bagaimana kalangan salafi-salafi di sini bisa menggali terhadap ajaran al-Islam yang saya ungkapkan itu, YANG MANA banyak amal-amal Islami dilaksanakan dalam kerja da'wah tabligh.
(b) SEKARANG orang lain, sdr. Abu Nail A dan lain-lainnya malahannya menjawab dengan jawaban-jawaban YANG TIDAK JELAS ARAHNYA, bagaimana kita ini bisa menggali Islam.
(c) Anda seharusnya bisa mengarahkan orang-orang yang tidak jelas arahnya itu, agar lebih jelas dan TERTIB point-point bahasannya itu, dan saya awali dengan POINT-POINT dasar dalam amal-amal Islam. SUPAYA kita bisa menggali lebih dalam dan jelas.
(d) Anda ini semua sedang berbicara apa? apakah anda ini sedang berbicara Islam atau yang lain? Kalau anda berbicara Islam, maka akan saya temani anda untuk mengarungi lautan Islam itu. Apakah anda semua bersedia atau tidak? MAKA saya berbicara atas perkara-perkara UMUM yang biasa dilakukan ketika kerja da'wah tabligh BERPROSES, supaya anda semua bisa memahami apa itu kerja da'wah tabligh dari sisi pandangan al-Islam.
(e) Pak moderator, saya tidak ingin membahas yang tidak jelas arahnya atau liar. Anda sendiri sudah bisa membaca KETIKA SUDAH FOKUS dan SERIUS, baru saja dengan POINT AKSIOMA PERTAMA, malahan dia itu lari dan tidak jelas lagi kemana. orang-orang seperti ini jelas hanya lari-lari saja pola berpikirnya.
(f) Mau dari mana dahulu yang dibahasnya TERHADAP perkara-perkara yang saya sebutkan di atas itu, dan masih banyak lagi bahasan lainnya, yang saya tidak tulisakan itu.
- Mau membahas CARA DA'WAH yang banyak dikomentari orang salafi? sampai akhirnya harus lari setelah saya sudah serius.
- Mau membahas MUSYAWARAH, atau yang mana? silahkan kita gali secara baik,
Gunakan DALIL NAQLI dan DALIL AQLI anda semua, TETAPI saya ingatkan kembali FOKUS dan FOKUS, tidak lari-lari seperti yang terjadi sebelumnya, baru satu point aksioma malahan lari. Jadi akhirnya tidak ada kesimpulan pendalaman ....
(g) pak moderator, silahkan mau yang mana ...
Haitan Rachman Pak Moderator, Saidan Effendi,
Mari kita KAJI BERTAHAP SISTEMATIK, supaya kita mendapatkan KESIMPULAN YANG JELAS. Apakah mau membahas perihal Cara-cara Da'wah yang juga banyak dikritisasi juga kalangan salafi itu?
Terserah mana dahulu, cara-cara da'wah itu BAGIAN KECIL dari SEKIAN BANYAK ILMIYYAH dan ILMU dalam kerja da'wah tabligh. Silahkan yang mana dahulu !! Saya akan temani anda semua, TETAPI point-by-point, tidak lari-lari. OK?
Haitan Rachman mohon maaf saya tidak aktif full time untuk besok ... karena saya harus melakukan wawacara di lingkungan DPR, bukan di Banggar ... ya, ha, ha, ha ... sampai jumpa
Ini adalah sebahagian debat tersebut.Selebihnya sidang pembaca boleh baca di link
http://saidaneffendi-darussalam.blogspot.com/2011/10/dialog-salafi-dan-tablighy-dengan-adab.html
Apa yang kami ingin fokuskan ialah penghujung debat tersebut seperti ini:
Haitan Rachman
Pak Moderator,
Apakah masih perlu mudzakarah ini dilanjutkan? kalau akhirnya kami mendapatkan tanggapan seperti ini dari Sdr. Abu Nail A:
---------------
... Maaf ana tidak mau menterjemahkan KECUALI HAITAN BISA MENCANTUMKAN FATWA MASYAIKH JT BAHWA ITU SITUS TABLIQ ,karena dlm kamus JT DILARANG DENGAN MEDIA INTERNET ANA SERING DENGAR FATWA ULAMA JT USTADZ LUTFI: JADI ANA TIDAK YAKIN INI BENAR DARI MASYAIKH JT TIDAK ADA NO FATWA DAN KALIMAT SYAIKH SIAPA AGAR BISA DIPERTANGGUNG JAWABKAN INI TAFSIR JT…..
---------------
Saya sudah jelaskan berkali-kali bahwa situs itu dikelola kalangan ahli da'wah tabligh dari kalangan arab, padahal sudah jelas ada keterangan penulisnya "شبكة الدعوة والتبليغ", belum lagi ada beberapa buku di sana, TERMASUK buku pernyataan ulama temannya Syeikh Al-Albanni Rah yang begitu luas bahasannya terhadap kerja da'wah ini.
Kami akan pertimbangkan untuk melanjutkan bahasan ini apakah lanjut atau tidak, kalau akhirnya tidak memberikan manfaat bagi kami di dunia dan akherat. Kami akan berhenti, karena pekerjaan lain lebih banyak lagi, termasuk mendidik kawan-kawan ahli da'wah di pesantren yang sedang kami kembangkan.
--------------
Maka ANGGAP SAJA kami ini KALAH DALAM MUDZAKARAH ini. Dan salafi-salafi MENANG dalam mudzakarah dengan kami. Memang salafi-salafi itu pandai dalam ilmu, banyak ilmu, kami acungkan jempol untuk anda salafi-salafi. Sehingga Kami KALAH TERKAPAR.
Banyak kitab yang anda baca dan buka untuk ilmu anda, luar biasa ilmu anda itu. Rasanya anda memang yang paling berilmu dengan ilmu yang anda gali itu. Tidak ada yang bisa diskusi dengan anda-anda itu.
HANYA kami berpesan kepada anda salafi-salafi yang sudah banyak ilmunya itu, APAKAH Anda yaqin mendapatkan timbangan AMAL SHOLEH yang lebih banyak atau tidak? itu bergantung kepada anda sendiri, apakah ilmu itu diamalkan atau tidak. KALAU hanya menjadi kebanggan semata, maka tidak ada artinya sama sekali.
-------------------------------
HANYA kami akan terus dorong kawan-kawan untuk lebih belajar terhadap kerja da'wah tabligh ini. "SEBUAH KERJA MULIA untuk ummat Islam di masa kini dan masa depan". Dan tidak perlu banyak terlibat diskusi-diskusi yang tidak jelas, karena belum tentun banyak memberikan manfaat di dunia dan akherat nanti
DAN KITA LIHAT ULASAN MODERATOR:
Saidan Effendi sayang sekali,...pak haitan tidak bisa memberikan komen dan penjelasan terhadap 3 soal yang saya paparkan sebagai moderator dan itu telah dijawab oleh pak abu dimana beliau menyimpulkan bahwa di jamaah tabligh tidak satu akidah dengan tidak adanya ajaran secara infiradi dan ijtimai, padahal ajaran silam seharusnya terbuka. Selanjutnya pak abu mengatakan bahwa tauhid jt tidak berlandaskan kepada tauhid sunnah nabi saw, itu dibuktikan karena di jt semua umumnya para masyaikh berpegang paham asyairah, dan pembenar serta penganut ajaran sufi. Pak abu juga menjelaskan bahwa di jt tidak ada satu ibadah khususnya cara sholat, melainkan sholat mengikut mazhab secara fanatik buta. Maka dengan ini saya menghimbau para kawan kawan di jt untuk mengkaji kembali kekurangan yang ada pada jt, dan mari kita memperbaikinya dengan membincangkan hal ini kepada siapa saja aktivis dakwah di jt termasuk kepada para maulana dan masyaikh,.....jt akan hebat jika ada perbaikan , karena ini masalah asas. Kalau tidak, maka jt akan lebih condong kepada mengajak manusia kepada paham masyaikh untuk berpegang kepada paham asyaaairah, fanatisme mazhab dan ajaran sufi dari pada untuk mengajak manusia kembali kepada ISLAM. Sekian dialog ini kita tutup semoga semua dapat mengambil hikmahnya...kita akan lanjutkan dilain waktu dan kesempatan. Kita berbeda tetapi kita bisa berdialog dengan adab dan hujah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kita tutup dialog ini dengan doa kifarah majlis
KESIMPULAN
Dari perdebatan di atas kami boleh menyimpulkan bahawa:
1- Atas arahan ulama@syura tabligh yang melarang membicarakan masalah TAUHID atas alasan boleh memecah-belahkan umat hanyalah alasan yang direka-reka untuk menyembunyikan firqah sebenar jemaah tabligh.
2- Mereka menyama ratakan antara makna iman dan aqidah kepada 1 item sahaja sedangkan dalam fahaman ASWJ ia adalah 2 perkara yang berbeza.Buktinya kita boleh lihat hadith yang membicarakan "umatku akan berpecah kepada 73 puak".PERPECAHAN ITU BERLAKU ATAS PERBEZAAN AQIDAH BUKAN ATAS PERBEZAAN IMAN.Semua 73 puak itu beriman@percaya kepada ALLAH.Yang membezakan ialah penafsiran mereka atas hakikat iman tersebut.
Dalam jemaah tabligh mereka mengelak dari bicara bab aqidah kerana jemaah tabligh sendiri berdiri atas aqidah yang bathil.Ini dibuktikan oleh pernyataan Maulana Ilyas dalam kitab Malfuzatnya oleh maulana Manzur Numani yang telah kami paparkan dahulu.Karkun Abu zakaria mengelak untuk menjawab isu ini kerana bimbang umat akan lari dari jemaah tabligh bila kebenaran ini terbongkar.Maka isu-isu yang bersifat furuk sahaja yang beliau berani bangkitkan dan dalam masa yang sama mencari-cari kelemahan kami untuk di jadikan modal bahawa kami hanya mecari kesalahan sahaja.
3- Mereka beranggapan bahawa debat @muzakarah hanya untuk menang sedangkan dalam islam debat @muzakarah adalah untuk menegakkan kebenaran.kesalahfahaman inilah yang diimami oleh sebahagian besar pengikut tabligh hasil ajaran ulama mereka.
4- Kepada karkun Abu Zakaria,kami nasihatkan anda jujurlah dalam tulisan anda dengan menjawab secara urutan hujjah-hujjah dari bekas karkun tabligh itu dahulu satu persatu sebelum anda pergi kepada bab yang lain.Jangan anda meniru sikap karkun Haitan Rachman yang putar belit itu macam fathul bari.
Beberapa minggu ini ruang komen kami telah di penuhi oleh hujjah-hujjah dari karkun Abu zakaria dalam usaha beliau untuk membela jemaah tabligh berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat dalam blog ini.Seperti biasa modus operandi orang tabligh apabila berdebat@muzakarah yang dapat kami kesan sejak awal lagi ialah mereka tidak akan menjawab isu-isu yang bersifat pokok persoalan sebaliknya akan bersilat lidah dan berputar-putar pada isu ranting@furuk sahaj.
Buktinya kita boleh lihat di http://wirapendang.blogspot.com/2013/06/pencerahan-adab-tidur-usaha-dakwah-dan.html
Link di atas hanyalah satu bab dari 12 bab yang telah didedahkan oleh bekas karkun tabligh di link http://jamaluddinab.blogspot.com/2011/02/peringatan-sebelum-membaca-artikel_07.html
Ada 11 bab lagi yang belum dijawab.Sekiranya karkun abu zakaria benar-benar ikhlas mencari kebenaran silalah menjawab 11 bab tersebut secara ilmiah dan berfakta.Janganlah anda menjadi seperti karkun dari Indonesia yang bernama Haitan Rachman seperti dalam petikan debat seperti di bawah yang kami ambil dari sebuah blog .Walaupun ia dikendalikan oleh golongan Salafi Wahabi tetapi yang ingin kami tunjukkan ialah sikap orang tabligh yang sangat buruk itu.
DIALOG SALAFI DAN TABLIGHY DENGAN ADAB DAN HUJAH
Para saudara dan kawan semua di forumini, sebagaimana judul forum adalah debat antara salafi dan tabligy...maka dengan kerendahan hati saya ingin menjadikan dialog ini bermanfaat...baik untuk saya dan semua. Maka untuk itu saya ingin menjadi moderator dialog atau diskusi antara saudaraku Abu Nail A dan sorang kawanku Haitan Rachman yang cukup lama ...saya kenal dalam dunia maya ini. Masing masing silahkan mengemukakan pendapatnya masing masing terhadap soal-soal yang saya akan kemukakan dibawah ini :
1, APAKAH MAKNA AHLU SUNNAH WAL JAMAAH? APAKAH PAHAM DAN AMALAN PENDIRINYA MENGIKUT AJARAN AHLU SUNNAH WAL JAMAH?
2, APAKAH AJARAN DAN PAHAM YANG DI DAKWAHKAN OLEH JAMAAH TABLIGH? BAGAIMANA MEMBUKTIKANNYA?
3, BAGAIMANA MEMBUKTIKAN BAHWA JAMAAH TABLIGH ADALAH TERMASUK GOLONGAN YANG SELAMAT DAN MASUK SYURGA, ATAU SEBALIKNYA?
Untuk mengawali dialog ini saya persilahkan kawanku Haitan Rachman untuk memberikan komen terhadap 3 soal diatas secara singkat dan padat...silahkanSee More
Saidan Effendi untuk saudara dan kawanku selain dari abu nail dan pak haitan saya harap jangan memberikan komen apa apa di status ini....maaf saya akan hapus jika ada. sehingga pada waktunya nanti saya akan persilahkan untuk memberikan komen
Haitan Rachman Apa untungnya, bagi anda, sdr. Saidan Effendi, kalau saya jawab itu?
Dan kenapa anda hanya bertanya dalam perkara-perkara yang berkaitan dengan (kerja da'wah tabligh (baca: orang menyebutnya JT)? Apakah karena anda beranggapan bahwa anda dan kalangan anda, 'salafi;, seperti Sdr. Abu Nail A sebagai yang dipastikan dan dijanjikan MASUK Surga?
Jawab dahulu pertanyaan saya, karena anda tidak menjadi hakim di antara kita. KALAU ada HAKIM/BADAN yang kuat di Indonesia, mungkin banyak penjara akan dihuni oleh kalangan 'salafi'. ha, ha, ha....
Saidan Effendi silahkan wahai pak Haitan Rachman..
Haitan Rachman Sdr. Saidan Effendi,
SEHARUSNYA saya yang perlu banyak bertanya kepada anda, dan kalangan anda, 'salafi', BUKAN malahan anda jadi banyak bertanya perihal kerja da'wah tabligh.
Memangnya 'salafi' ini tidak ada kekurangan dan kelemahannya, sayangnya saya bukan tipe orang yang menyerang seperti kalangan 'salafi', TETAPI ketika memang diperlukan, maka saya berikan peluru-peluru saya, DAN sampai sekarang tidak ada yang bisa menjawabnya.
MUNGKIN kuatir akhirnya banyak orang mengikuti kerja da'wah tabligh. Apakah anda dan kalangan salafi itu mau ikut kerja da'wah tabligh itu? Itu menjadi urusan anda sendiri, YANG KAMI PIKIRKAN adalah 97%, sedangkan kalangan anda SANGAT SEDIKIT sekali.
Saidan Effendi SAYA BUKAN HAKIM PAK Haitan Rachman....justru saya ingin tahu banyak dari anda ........silahkan akhi untuk memberikan komen untuk 3 soal diatas
Saidan Effendi setelah anda memberikan komen anda bisa juga bertanya,....silahkan
Haitan Rachman Anda ini sudah saya berikan koreksi dengan pertanyaan anda itu, malahan anda tidak memahaminya tulisan saya itu. Bagaimana saya bisa melanjutkannya?
Haitan Rachman Sdr. Saidan Effendi,
Anta ini sudah membenarkan kalimat saya dalam perbicaraan melalui chatting facebook, artinya anta ini harus perlu berhati-hati ketika menyampaikan dalam susunan pertanyaan.
Oleh karena itu, saya kritisasi dahulu perihal pertanyaan-pertanyaan itu. Di dalam ilmu modern, sudah biasa hal itu dilakukan. Artinya harus dikritisasi dahulu pertanyaan-pertanyaan itu, karena boleh jadi pertanyaan itu adalah salah menyampaikannya.
ha, ha, ha, .. apakah mau dilanjut atau tidak? Saya tidak akan menjawaba, sebelum beberapa bagiannya antum memberikan koreksi terhadap pertanyaannya. KALAU saya yang memperbaiki, maka tentunya saya yang akan menjadi moderator, .... ha, ha, ha ...
Saidan Effendi Haitan Rachman,...tidak ada yang bisa memastikan bahwa dia akan masuk surga....tetapi kita disuruh Allah untuk menepati dan mencocokan diri kepada amalan ahli surga dengan pronsip berpegang kepada qur an dan hadis mengikut paham para sahabat nabi saw, lihat nisa ayat 115. dan saya disini bukan sebagai hakim....tetapi sebagai moderator saja.....anda bisa memebrikan komen dan juga beranya nantinya..silahkan pak haitan
Saidan Effendi Pak Haitan Rachman dalam diskusi kita ini ada 3 pembahasan, anda bisa jawab semua atau jawab yang menurut anda benar soalnya,...kalau menrut anda soal itus salah maka anda bisa tinggalkannya......silahkan
Saidan Effendi setelah anda memberikan komen, saya akan minta pak Abu Nail A untuk memberikan pandangannya....
Haitan Rachman Pertanyaan no. 3 dari antum merupakan PERTANYAAN YANG SALAH BESAR, dan tidak perlu ditanyakan lagi.
Saidan Effendi Pak Haitan Rachman, jika soal no 3 salah menurut anda, itu saya terima....silahkan memberikan penjelasan untuk nomor 1 dan 2
Haitan Rachman Saya ingin bermula dari no. 3, karena ini saya anggap krusial dalam pandangan sebagai ahlu sunnah wal jama'ah.
Saidan Effendi silahkan pak Haitan Rachman.....
Haitan Rachman Siapa yang mau mengomentari terhadap kesimpulan saya bahwa pertanyaan no. 3 itu SALAH BESAR, dan cukup krusial dari pandangan ahlu sunnah wal jama'ah? Silahkan siapa yang berani mengomentari ?
Haitan Rachman Pak moderator, tidak perlu memberikan komentar .... ok, .... Kalau pak moderator memberikan komentar, kacau dah diskusi kita .... ha, ha, ha..
Saidan Effendi Pak Haitan Rachman, saya ulangi lagi bahwa kalau soal no 3 itu salah menrut anda..ya sudah, lupakan saja selanjutnya anda bisa memberikan komen untuk soal yang lain.......silahkan
Saidan Effendi untuk komen para ikhwan yang lain ada waktunya insya Allah
Saidan Effendi bukan sekarang
Saidan Effendi ssilahkan pak Haitan Rachman
Haitan Rachman Jawaban soal no. 2
Ajaran yang disampaikan dalam kerja da'wah tabligh adalah ajaran Al-Islam, yang mempunyai landasan al-quran dan as-sunnah.
- Silaturahmi itu ajaran Islam.
- Da'wah itu ajaran Islam.
- Sholat berjama'ah itu ajaran Islam.
- Dzikir pagi dan petang itu adalah ajaran Islam
- Berjama'ah dalam perjalanan itu ajaran Islam
- Mendahulukan ijtima'iyyah itu ajaran Islam
- Musyawarah yang biasa dilakukan itu ajaran Islam
- Musyawarah itu harus ada pimpinan musyawaraha itu ajaran Islam
- berdoa ketika masuk masjid itu ajaran Islam
- dsb-dsb.
Begitu banyak ajaran Islam yang DIAKTUALKAN DALAM BENTUK WUJUD, bukan dalam BENTUK GAMBARAN. Dan untuk LEBIH MEMAHAMInya tentunya anda semua TERJUN DALAM KERJA DA"WAH ini dan Jangan lupa untuk MENIMBA ILMU Al-ISLAM secara baik juga.
Saidan Effendi Untuk soal nomor satu?
Saidan Effendi saya anggap itu saja komen dari pak Haitan Rachman, dan utnuk selanjutnya saya para ikhwam jangan dulu komen....saya ingin mempersilahkan pak Abu Nail A untuk menanggapi 3 soal yang kami ajukan, kalau menurut pak hairan soal no 3 adalah salah besar, dan bagaimana menurut pak Abu Nail .Pak abu bisa memberikan komen untuk ketiga soal atau soal apa saja menurut pak abu patut tanggapi, walaupun mengikut moderator saya berharap pak abu bisa memberikan komen untuk ketiga soal itu. silahkan pak Abu Nail A
Abu Nail A BISMILLAH...Ana sangat senang dialog dgn hikmah karna islam adalah agama yg ber adab, baiklah karna ana diminta pak saidan maka ana akan mencoba memberi kejelasan dgn menukil kalam ulama :Makna Ahlussunnah Wal Jama'ah
Dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa umat Islam terpecah menjadi 73 kelompok dan hanya satu kelompok yang dipastikan selamat dan jaya di dunia dan akhirat. Para ulama kita sepakat bahwa satu kelompok yang dijamin selamat tersebut adalah kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah. Namun seiring waktu, hakikat Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi semakin pudar dan asing, bahkan bertolak belakang dengan paham keumuman.
AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH ialah: Mereka yang menempuh seperti apa yang pernah ditempuh oleh Rasulullah ‘Alaihi Asholatu wa Sallam dan para Shahabatnya Radhiyallahu Ajma’in. Disebut Ahlus Sunnah, karena kuatnya (mereka) berpegang dan berittiba’ (mengikuti) Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya Radhiyallahu Ajma’in.
As-Sunnah menurut bahasa adalah jalan/cara, apakah jalan itu baik atau buruk [Lisanul ‘Arab: VI/399]
Sedangkan menurut ulama ‘aqidah, as-Sunnah adalah petun-juk yang telah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya, baik tentang ilmu, i’tiqad (keyakinan), perkataan maupun perbuatan. Dan ini adalah as-Sunnah yang wajib diikuti, orang yang mengiku-tinya akan dipuji dan orang-orang yang menyalahinya akan dicela. [Buhuuts fii ‘Aqidah Ahlis Sunnah, hal. 16]
Pengertian as-Sunnah menurut Ibnu Rajab al-Hanbaly Rahimahullah (wafat 795 H): “As-Sunnah ialah jalan yang ditempuh, mencakup di dalamnya berpegang teguh kepada apa yang dilaksanakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khalifahnya yang terpimpin dan lurus berupa i’tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan. Itulah as-Sunnah yang sempurna. Oleh karena itu generasi Salaf terdahulu tidak menamakan as-Sunnah kecuali kepada apa saja yang mencakup ketiga aspek tersebut. Hal ini diriwayatkan dari Imam Hasan al-Bashry (wafat th. 110 H), Imam al-Auza’iy (wafat th. 157 H) dan Imam Fudhail bin ‘Iyadh (wafat th. 187 H).” [Jaami’ul ‘Uluum wal Hikaam (hal. 495) oleh Ibnu Rajab]
Disebut al-Jama’ah, karena mereka bersatu di atas kebenaran, tidak mau berpecah belah dalam urusan agama, berkumpul di bawah kepemimpinan para Imam (yang berpegang kepada) al-haq/kebenaran, tidak mau keluar dari jama’ah mereka dan mengikuti apa yang telah menjadi kesepakatan Salaful Ummah. [Mujmal Ushul Ahlis Sunnah wal Jama’ah fil ‘Aqiidah]
Jama’ah menurut ulama ‘aqidah adalah generasi pertama dari umat ini, yaitu kalangan Shahabat, Tabi’in serta orang-orang yang mengikuti dalam kebaikan hingga hari kiamat, karena berkumpul di atas kebenaran.[Syarah Khalil Hirras, hal. 61.]
Kata Imam Abu Syammah as-Syafi’i Rahimahullah (wafat th. 665 H): “Perintah untuk berpegang kepada jama’ah, maksudnya ialah ber-pegang kepada kebenaran dan mengikutinya. Meskipun yang melaksanakan Sunnah itu sedikit dan yang menyalahinya banyak. Karena kebenaran itu apa yang dilaksanakan oleh jama’ah yang pertama, yaitu yang dilaksanakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya tanpa melihat kepada orang-orang yang menyimpang (melakukan kebathilan) sesudah mereka.”
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu:
“Artinya : Al-Jama’ah adalah yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian.” [Syarah Ushuulil I’tiqaad karya al-Laalika-iy no. 160.]
Jadi, Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah orang yang mem-punyai sifat dan karakter mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi perkara-perkara yang baru dan bid’ah dalam agama..,
Abu Nail A untuk yg NO 2 :2, APAKAH AJARAN DAN PAHAM YANG DI DAKWAHKAN OLEH JAMAAH TABLIGH? BAGAIMANA MEMBUKTIKANNYA? ana menyimpulkan dr apa yg ana pernah teliti pribadi dan membaca peringatan ULAMA TENTANG RUSAKNYA faham JT... MAKA TERSIMPULKAN JT TDK MENGAJARKAN KESYIRIKAN TETAPI JT TIDAK MELARANG KESYIRIKAN....maaf agak kasar ana bisa membuktikan 1 contoh sebenarnya masih banyak contoh kesyirikan yg didiamkan JT...COBA TANYA DGN Haitan Rachman ATAU SURO JT YG LAIN APA HUKUM TAWASUL DGN MEMINTA KEPADA DZAT/ROH NABI ATAU WALI.........APAKAH JT BERANI BILANG SYIRIK...? KLU BILANG SUNNAH TOLONG HUJJAHNYA....
Saidan Effendi Saya harap untuk para ikhwan cukup menyemak dulu dan jangan ada yang memberikan komen. baik, terimakasih kepada pak Haitan Rachmandan pak Abu Nail A yang telah menyampaikan pandangannya, walaupun saya lihat mereka tidak menjawab semua soal yang dikemukakan, tetapi apa yang mereka sampaikan cukup menjadi awal topik hangat untuk pembahasan selanjutnya. Pak haitan telah menjelaskan bahwa di jt terdapat amalan amalan sunnah yang mencerminkan ahlu sunnah wal jamaah, sedangkan pak abu telah menjelaskan sangat jelas apa yang dimaksud ahlu sunnah wal jamaah. Pak abu telah menyampaikan dimana ahlu sunnah wal jamaah adalah orang yang mempunyai sifat dan karekter mengikuti sunnah nabi saw dan menjauhi bid'ah, masalah yang ingin kita sampaikan kepada pak Haitan adalah : Bagaimana membuktikan bahwa syaikh Mohd Ilyas sebagai pendiri atau yang mengasaskan gerakan dakwah adalah berpaham ahlu sunnah wal jamaah dalam akidah dan ibadah dan tidak mengamalkan bid'ah? silahkan pak haitan?
Haitan Rachman sdr. moderator, Saidan Effendi,
(a) saya berikan jawaban DIAWALI dengan jawaban no. 2, SEHARUSNYA kita bahas no. 2 sampai tuntas. saya ingin mengetahui bagaimana kalangan salafi-salafi di sini bisa menggali terhadap ajaran al-Islam yang saya ungkapkan itu, YANG MANA banyak amal-amal Islami dilaksanakan dalam kerja da'wah tabligh.
(b) SEKARANG orang lain, sdr. Abu Nail A dan lain-lainnya malahannya menjawab dengan jawaban-jawaban YANG TIDAK JELAS ARAHNYA, bagaimana kita ini bisa menggali Islam.
(c) Anda seharusnya bisa mengarahkan orang-orang yang tidak jelas arahnya itu, agar lebih jelas dan TERTIB point-point bahasannya itu, dan saya awali dengan POINT-POINT dasar dalam amal-amal Islam. SUPAYA kita bisa menggali lebih dalam dan jelas.
(d) Anda ini semua sedang berbicara apa? apakah anda ini sedang berbicara Islam atau yang lain? Kalau anda berbicara Islam, maka akan saya temani anda untuk mengarungi lautan Islam itu. Apakah anda semua bersedia atau tidak? MAKA saya berbicara atas perkara-perkara UMUM yang biasa dilakukan ketika kerja da'wah tabligh BERPROSES, supaya anda semua bisa memahami apa itu kerja da'wah tabligh dari sisi pandangan al-Islam.
(e) Pak moderator, saya tidak ingin membahas yang tidak jelas arahnya atau liar. Anda sendiri sudah bisa membaca KETIKA SUDAH FOKUS dan SERIUS, baru saja dengan POINT AKSIOMA PERTAMA, malahan dia itu lari dan tidak jelas lagi kemana. orang-orang seperti ini jelas hanya lari-lari saja pola berpikirnya.
(f) Mau dari mana dahulu yang dibahasnya TERHADAP perkara-perkara yang saya sebutkan di atas itu, dan masih banyak lagi bahasan lainnya, yang saya tidak tulisakan itu.
- Mau membahas CARA DA'WAH yang banyak dikomentari orang salafi? sampai akhirnya harus lari setelah saya sudah serius.
- Mau membahas MUSYAWARAH, atau yang mana? silahkan kita gali secara baik,
Gunakan DALIL NAQLI dan DALIL AQLI anda semua, TETAPI saya ingatkan kembali FOKUS dan FOKUS, tidak lari-lari seperti yang terjadi sebelumnya, baru satu point aksioma malahan lari. Jadi akhirnya tidak ada kesimpulan pendalaman ....
(g) pak moderator, silahkan mau yang mana ...
Haitan Rachman Pak Moderator, Saidan Effendi,
Mari kita KAJI BERTAHAP SISTEMATIK, supaya kita mendapatkan KESIMPULAN YANG JELAS. Apakah mau membahas perihal Cara-cara Da'wah yang juga banyak dikritisasi juga kalangan salafi itu?
Terserah mana dahulu, cara-cara da'wah itu BAGIAN KECIL dari SEKIAN BANYAK ILMIYYAH dan ILMU dalam kerja da'wah tabligh. Silahkan yang mana dahulu !! Saya akan temani anda semua, TETAPI point-by-point, tidak lari-lari. OK?
Haitan Rachman mohon maaf saya tidak aktif full time untuk besok ... karena saya harus melakukan wawacara di lingkungan DPR, bukan di Banggar ... ya, ha, ha, ha ... sampai jumpa
Ini adalah sebahagian debat tersebut.Selebihnya sidang pembaca boleh baca di link
http://saidaneffendi-darussalam.blogspot.com/2011/10/dialog-salafi-dan-tablighy-dengan-adab.html
Apa yang kami ingin fokuskan ialah penghujung debat tersebut seperti ini:
Haitan Rachman
Pak Moderator,
Apakah masih perlu mudzakarah ini dilanjutkan? kalau akhirnya kami mendapatkan tanggapan seperti ini dari Sdr. Abu Nail A:
---------------
... Maaf ana tidak mau menterjemahkan KECUALI HAITAN BISA MENCANTUMKAN FATWA MASYAIKH JT BAHWA ITU SITUS TABLIQ ,karena dlm kamus JT DILARANG DENGAN MEDIA INTERNET ANA SERING DENGAR FATWA ULAMA JT USTADZ LUTFI: JADI ANA TIDAK YAKIN INI BENAR DARI MASYAIKH JT TIDAK ADA NO FATWA DAN KALIMAT SYAIKH SIAPA AGAR BISA DIPERTANGGUNG JAWABKAN INI TAFSIR JT…..
---------------
Saya sudah jelaskan berkali-kali bahwa situs itu dikelola kalangan ahli da'wah tabligh dari kalangan arab, padahal sudah jelas ada keterangan penulisnya "شبكة الدعوة والتبليغ", belum lagi ada beberapa buku di sana, TERMASUK buku pernyataan ulama temannya Syeikh Al-Albanni Rah yang begitu luas bahasannya terhadap kerja da'wah ini.
Kami akan pertimbangkan untuk melanjutkan bahasan ini apakah lanjut atau tidak, kalau akhirnya tidak memberikan manfaat bagi kami di dunia dan akherat. Kami akan berhenti, karena pekerjaan lain lebih banyak lagi, termasuk mendidik kawan-kawan ahli da'wah di pesantren yang sedang kami kembangkan.
--------------
Maka ANGGAP SAJA kami ini KALAH DALAM MUDZAKARAH ini. Dan salafi-salafi MENANG dalam mudzakarah dengan kami. Memang salafi-salafi itu pandai dalam ilmu, banyak ilmu, kami acungkan jempol untuk anda salafi-salafi. Sehingga Kami KALAH TERKAPAR.
Banyak kitab yang anda baca dan buka untuk ilmu anda, luar biasa ilmu anda itu. Rasanya anda memang yang paling berilmu dengan ilmu yang anda gali itu. Tidak ada yang bisa diskusi dengan anda-anda itu.
HANYA kami berpesan kepada anda salafi-salafi yang sudah banyak ilmunya itu, APAKAH Anda yaqin mendapatkan timbangan AMAL SHOLEH yang lebih banyak atau tidak? itu bergantung kepada anda sendiri, apakah ilmu itu diamalkan atau tidak. KALAU hanya menjadi kebanggan semata, maka tidak ada artinya sama sekali.
-------------------------------
HANYA kami akan terus dorong kawan-kawan untuk lebih belajar terhadap kerja da'wah tabligh ini. "SEBUAH KERJA MULIA untuk ummat Islam di masa kini dan masa depan". Dan tidak perlu banyak terlibat diskusi-diskusi yang tidak jelas, karena belum tentun banyak memberikan manfaat di dunia dan akherat nanti
DAN KITA LIHAT ULASAN MODERATOR:
Saidan Effendi sayang sekali,...pak haitan tidak bisa memberikan komen dan penjelasan terhadap 3 soal yang saya paparkan sebagai moderator dan itu telah dijawab oleh pak abu dimana beliau menyimpulkan bahwa di jamaah tabligh tidak satu akidah dengan tidak adanya ajaran secara infiradi dan ijtimai, padahal ajaran silam seharusnya terbuka. Selanjutnya pak abu mengatakan bahwa tauhid jt tidak berlandaskan kepada tauhid sunnah nabi saw, itu dibuktikan karena di jt semua umumnya para masyaikh berpegang paham asyairah, dan pembenar serta penganut ajaran sufi. Pak abu juga menjelaskan bahwa di jt tidak ada satu ibadah khususnya cara sholat, melainkan sholat mengikut mazhab secara fanatik buta. Maka dengan ini saya menghimbau para kawan kawan di jt untuk mengkaji kembali kekurangan yang ada pada jt, dan mari kita memperbaikinya dengan membincangkan hal ini kepada siapa saja aktivis dakwah di jt termasuk kepada para maulana dan masyaikh,.....jt akan hebat jika ada perbaikan , karena ini masalah asas. Kalau tidak, maka jt akan lebih condong kepada mengajak manusia kepada paham masyaikh untuk berpegang kepada paham asyaaairah, fanatisme mazhab dan ajaran sufi dari pada untuk mengajak manusia kembali kepada ISLAM. Sekian dialog ini kita tutup semoga semua dapat mengambil hikmahnya...kita akan lanjutkan dilain waktu dan kesempatan. Kita berbeda tetapi kita bisa berdialog dengan adab dan hujah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kita tutup dialog ini dengan doa kifarah majlis
KESIMPULAN
Dari perdebatan di atas kami boleh menyimpulkan bahawa:
1- Atas arahan ulama@syura tabligh yang melarang membicarakan masalah TAUHID atas alasan boleh memecah-belahkan umat hanyalah alasan yang direka-reka untuk menyembunyikan firqah sebenar jemaah tabligh.
2- Mereka menyama ratakan antara makna iman dan aqidah kepada 1 item sahaja sedangkan dalam fahaman ASWJ ia adalah 2 perkara yang berbeza.Buktinya kita boleh lihat hadith yang membicarakan "umatku akan berpecah kepada 73 puak".PERPECAHAN ITU BERLAKU ATAS PERBEZAAN AQIDAH BUKAN ATAS PERBEZAAN IMAN.Semua 73 puak itu beriman@percaya kepada ALLAH.Yang membezakan ialah penafsiran mereka atas hakikat iman tersebut.
Dalam jemaah tabligh mereka mengelak dari bicara bab aqidah kerana jemaah tabligh sendiri berdiri atas aqidah yang bathil.Ini dibuktikan oleh pernyataan Maulana Ilyas dalam kitab Malfuzatnya oleh maulana Manzur Numani yang telah kami paparkan dahulu.Karkun Abu zakaria mengelak untuk menjawab isu ini kerana bimbang umat akan lari dari jemaah tabligh bila kebenaran ini terbongkar.Maka isu-isu yang bersifat furuk sahaja yang beliau berani bangkitkan dan dalam masa yang sama mencari-cari kelemahan kami untuk di jadikan modal bahawa kami hanya mecari kesalahan sahaja.
3- Mereka beranggapan bahawa debat @muzakarah hanya untuk menang sedangkan dalam islam debat @muzakarah adalah untuk menegakkan kebenaran.kesalahfahaman inilah yang diimami oleh sebahagian besar pengikut tabligh hasil ajaran ulama mereka.
4- Kepada karkun Abu Zakaria,kami nasihatkan anda jujurlah dalam tulisan anda dengan menjawab secara urutan hujjah-hujjah dari bekas karkun tabligh itu dahulu satu persatu sebelum anda pergi kepada bab yang lain.Jangan anda meniru sikap karkun Haitan Rachman yang putar belit itu macam fathul bari.
No comments:
Post a Comment