Kemuliaan Imam Asy-Syafie dan Imam Ahmad bin Hanbal
Abu Bakar Ahmad ibnu Muhammad Ar Rahli, Qadhi di kota
Damsyik berkata: “Aku memasuki kota Iraq lalu aku menulis kitab-kitab yang
dikarang oleh penduduk-penduduk Hijaz.Oleh kerana terdapat banyak perselisihan
pendapat maka aku tidak dapat menentukan yang manakah akan aku ambil untuk
ditulis.
Menjelang tengah malam aku bangun mengambil wuduk dan
bersolat dua rakaat serta berdoa:
“Ya Allah,tunjukkan kepadaku dengan apa yang Engkau suka.”
Setelah selesai berdoa,aku tidur di perbaringanku.Ketika
tidur aku melihat Nabi s.a.w masuk melalui pintu Bani Syaibah (Masjidil Haram)
dan menyandarkan belakang Baginda pada Kaabah.Aku juga melihat Asy Syafie dan
Ahmad bin Hanbal berada di kanan Rasulullah s.a.w dan Baginda Melampar senyuman
kepada mereka berdua manakala Bishrul Murisi(nama orang) berada di sudut yang
lain.”
Aku berkata: “Ya Rasulullah,perselisihan yang banyak antara
mereka (imam Syafie/imam Ahmad dengan Bishrul Murisi) menyebabkan aku tidak
tahu untuk mengambil yang mana satu!”
Lalu Rasulullah s.a.w mengisyaratkan kepada Imam Asy Syafie
dan Ahmad dengan berkata:
وَٱلنُّبُوَّةَوَٱلْحُكْمَٱلْكِتَٰبَ ءَاتَيْنَٰهُمُٱلَّذِينَ أُو۟لَٰٓئِكَ
Mereka
itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepadanya Kitab Suci, dan Hikmah
(ilmu pengetahuan), serta pangkat kenabian.
(Surah al an-a’nm-89)
Kemudian Baginda s.a.w mengisyaratkan pula kepada Bishrul
Murisi dan berkata:
maksudnya:
Oleh itu,
jika orang-orang (kafir) itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan
menyerahkannya kepada kaum (lain) yang tidak akan mengingkarinya.
[90]
Mereka (Nabi-nabi) itulah, orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah,
[90]
Mereka (Nabi-nabi) itulah, orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah,
No comments:
Post a Comment